Bukankah aku pernah mengatakannya
padamu tentang banyak hal yang mengecewakanku ? bukankah kita telah lama berbagi segala rasa
dan cerita ? walaupun aku tidak pernah tahu pasti kapan rasa ini mengalir
kearah yang lain.
Kau yang menemukanku dititik
terapuh, aku ingin menyembunyikannya mengaburkan segala persepsi orang padaku.
Entah kenapa kau malah semakin dekat menemaniku disetiap persimpangaan waktu,
sekuat apapun aku menghindar dan mendorongmu dipersimpangan berikutnya kita akan
bertemu.
Pernahkah kau memikirkan cerita
kita seperti aku ? menerka apa sebenarnya maksud Tuhan pada kita ? dan tahukah
kau sebenarnya aku sudah mulai terbiasa denganmu. Hadirmu tidak lagi mengganggu
malah cenderung aku menunggu.
Tumbuh bersamamu, melihat dan
mendengar cerita keseharianmu, berbagi setiap sudut rahasia menyimpannya rapat
didasar hati, walaupun sesekali menilik dan tersenyum mengenang momen itu.
Ternyata detik telah menggaburkan waktu dan persimpangan berikutnya sudah ada
didepan kita, kali ini aku tidak tahu seberapa panjang jalan ini.
Aku mencoba menenangkan hatiku,
berusaha meyakinkannya jika kita akan baik-baik saja. Walaupun senyummu yang
memudar karena air mataku masih teringat jelas, suara tawamu yang menenangkan
itu masih sesekali terdengar menyebalkan, candaanmu yang terkesan memaksakan
kini terdengar lucu. Kini aku sadar ternyata aku begitu merindukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar